Pajang
Pada 1550 M sultan Demak ke 3 pangeran Trenggono wafat. Kerajaan Demak menjadi rebutan antara Jaka Tingkir yang merupakan menantu pangeran Trenggono dengan Arya Jipang yang masih paman Jaka Tingkir.
Arya Jipang kalah, kerajaan Demak dipindah ke Pajang. Demak kian surut. Sejak saat itulah perpecahan mulai timbul.
Jaka Tingkir akhirnya bisa mengalahkan Arya Jipang karena jasa Ngabehi Lor ing Pasar (Danang Sutawijaya).
Dia diberikan ganjaran untuk memimpin di wilayah Mataram. Tapi dikemudian hari Sutawijaya makar (mbalelo). Sampai akhirnya mendirikan kerajaan Mataram (tahun 1582 M), turun-temurun sampai sultan Agung raja Mataram ke-3 (1633 M).
Pada tahun 1596 M, Londo mulai mendarat ke Banten. Tahun 1627-1629 M Londo di Jakarta diserang oleh Sultan Agung.
Tapi gagal. Sultan Banten juga ikut menyerbu Londo, begitu juga Maluku, Palembang, Makasar dan lain-lainnya. Kecerdikan Londo membuat Indonesia terpecah belah, membuat serangan dari kita selalu kandas.
Tahun 1678 M kerajaan Mataram dipindah ke Kartosuro. Hal tersebut juga karena tipu muslihat Londo, lahir karena adanya sebuah perjanjian yang direkayasa oleh Londo. Daerah kerajaan lalu dibagi menjadi dua: 1. Daerah Surakarta dipimpin oleh Susuhunan Pakubuwono ke-3, 2. Daerah Yogyakarta dipimpin oleh Pangeran Mangkubumi (paman Pakubuwono ke-3) bergelar Sultan Hamengkubuwono.
Tahun 1757 M Surakarta terpecah menjadi dua: 1. Menjadi Kasunanan, 2. Mangkunegaran.
Akhirnya Yogyakarta ikut juga terpecah menjadi dua: 1. Menjadi Kasultanan, 2. Pakualaman.
Tahun 1811 M Inggris mendarat di tanah Jawa. Belanda (penjajah sebelumnya) didesak untuk kalah.
Tanah Jawa oleh Londo/Belanda diserahka pada Inggris. Tahun 1814 M Kaisar Napoleon dari Inggris takluk, jajahan Londo yang berhasil dikuasai direbut lagi.
(bersambung kisah Dipenogoro)