Menu

Mode Gelap
 

Klenik WIB ·

Nderes Kitab Mbah Sholeh Darat: Kitab Munjiyat


					Nderes Kitab Mbah Sholeh Darat: Kitab Munjiyat Perbesar

Bismillahirrohmanirrohim, Subhanakallahumma robbana la ilma lana illa ma ‘allamtana innaka antal alimul hakim..

Qola al muallif rahimahullahu wanafa’na bihi wa bi ulumihi wa amaddana biasrorihi wata’adda alaina bibarokatihi fid daraini amin.

Sebagaimana dikutip dari sampul  kitab Munjiyat karya Mbah Sholeh Darat, “kitab Munjiyat methik saking Ihya ‘Ulumuddin Al Ghozaly Rahimahumulloh Ta’ala..”

Alhamdulillahi lladzi tatahayyaru duna idraaki jalalihi Al qulubi wal khowaathiri wa tadhasyu fi mabaadii isyraaqi anwaarihi l ahdaaqu wannawadhiru wa sholaatu wassalamu ‘ala sayyidil mursalin wa jaami’i syamli addin wa qoothi’i da waairil mulkhidiin wa alihi wa shokhbihii wa sallam, amma ba’du.

Perlu diketahui dengan sifat madzmumah dan sifat makhmudah dari batin adalah fardhu ‘ain. Juga tidak sempurna mengetahui sifat madzmumah dan sifat makhmudah, kalau ingin mengetahui sifat dalam hati maka ketahuilah dulu hati dan hakikatnya hati yang berasal dari agama dan pendamaine toriqohe atau toriqohnya orang Salikin. Orang yang sedang menjalani suluk, lelakon atau laku(red).

Makna dari lafadz “Qolbun” ada dua perkara. Pertama, dimaknai sebagai jantung yang letaknya di bagian kiri dada anak adam(manusia, atau kita ini) dan di dalam jantung ada lubang yang di dalamnya lubang ada darah hitam, nah disitulah letaknya ruh.

Kedua, makna dari Lathifah Rubaniyyah Ruhaniyyah yaitu hakikatnya insan lah yang menemukan semua dari perkara yang samar. Wallahu a’lam.

Teks diatas adalah saduran dari Kitab Munjiyat yang dianggit oleh Mbah Sholeh Darat bin Umar Assamarany dengan metik atau mencuplik dari Ihya’ Ulumuddin Imam Ghozaly, nah berangkat dari kitab tersebut redaksi dalam Ramadhan kali ini berusaha ikhtiar ngalap berkah untuk menuliskan dan ngaji maneh, mengkaji tentang kitab karya ulama Nusantara Mbah Sholeh Darat.

Dari bab awal sampai terakhir semoga istiqomah setiap hari. Sekadar sebisanya pelan-pelan membaca satu huruf, satu kalimat per kalimat yang bisa disimak di rubrik “Ngaji Naskah” jika ada ungkapan “sampaikanlah walau satu nisan”, dalam konteks saat ini kita tambahi tagline dengan “sampaikanlah walau satu naskah” edan po ora..

Nuwun

Juru Rewang Klenik.id

Artikel ini telah dibaca 46 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Kelompok 11 Gelar Pengajian Akbar Sumurrejo Bersholawat

2 Agustus 2022 - 19:04 WIB

Nguri-uri Budaya Jawi, KKN MMK UIN Walisongo Menyaksikan Reog Semarangan

28 Juli 2022 - 05:06 WIB

Makam di Tengah Perumahan

17 Januari 2022 - 03:39 WIB

Maulid Nabi Menurut Mbah Sholeh Darat

8 November 2021 - 05:16 WIB

Ka’bah yang Asli

22 Oktober 2021 - 10:22 WIB

Mengkhusyu’i Tapak Hijrah Kanjeng Nabi

11 Agustus 2021 - 00:53 WIB

Trending di Klenik