Menu

Mode Gelap
 

Talks WIB ·

Dampak Covid-19 Bagi Santri


					Dampak Covid-19 Bagi Santri Perbesar

Dampak Covid-19 Bagi Santri*

Saat ini dunia di gemparkan oleh wabah virus corona atau covid-19, virus ini memang tidak bisa dipandang sebelah mata karena sudah menjadikan kekhawatiran terhadap masyarakat. Sejak adanya covid-19 ada banyak hal yang berubah dalam kehidupan sehari-hari mulai dari ekonomi, pendidikan, lingkungan, tempat kerja dan tempat tempat lainnya.

Salah satunya yaitu kegiatan di pondok pesantren yang sangat mempengaruhi kegiatan mengaji bagi santri, pesantren merupakan salah satu tempat yang ditempati oleh banyak orang sehingga akan sangat bahaya jika salah satu santri terinfeksi Covid-19 karena akan sangat cepat menular kepada santri yang lain.

Namun demikian para santri merasakan dampak negatif dan positif dari pandemi covid-19. Dampak negatif yang dirasakan diantaranya :

1. Untuk pembelajaran secara daring lebih susah karena beberapa pesantren tidak memperbolehkan membawa hp bagi santri yang belum berstatus mahasiswa, jadi dikarenakan sekolah secara online santri disarankan membawa hp sendiri dengan syarat harus ada pengawasan lebih
kegiatan santri oleh pengurus.

2. Hari jumat adalah hari kebahagiaan bagi santri selain hari libur ngaji santri juga dibebaskan keluar sekitar pesantren untuk sekedar refresing, jajan, membeli peralatan dan lain-lain tetapi akibat adanya pandemi santri dilarang keluar kecuali ada keperluan yang sangat mendesak.

3. Santri tidak diperbolehkan di jenguk oleh orang tua, jika hendak mengantarkan kiriman barang harus di paketkan.

4. Santri dilarang pulang kerumah dan santri yang berada di rumah tidak boleh berangkat ke pesantren terlebih dahulu.

Dampak positifnya yaitu :

Karena santri tidak diperbolehkan pulang disaat liburan sekolah jadi santri benar benar fokus untuk mengikuti kegiatan pesantren, lebih rajin mengaji karena banyak waktu senggang yang biasanya digunakan untuk keluar pondok kali ini bisa digunakan untuk membaca quran, murojaah, mutholaah, mempelajari tajwid, dan belajar lainnya.

Santri pun menjadi lebih dekat dengan ndalem/pengasuh. Sehingga santri juga lebih sering menerima nasihat motivasi dari pengasuh dan para ustadz ustadzah yang nasihat tersebut jarang ditemui dikajian hari-hari sebelum ada pandemi.

Kemudian kegiatan pondok juga lebih bervariasi. yang biasanya cuma belajar dan mengaji, sekarang dengan adanya pandemi pihak pengurus menjadi lebih kreatif dengan mengadakan berbagai kegiatan lomba yang sifatnya menghibur para santri yang tidak liburan ke rumah.

Selepas kembali lagi ke santri yang benar-benar memanfaatkan waktu pada saat pandemi ini, jadi lebih banyak santri yang khatam Al-Qur’an lebih cepat dari biasanya. Namun point yang paling menonjol dari dampak positif adalah santri jadi lebih fokus mengaji dan lebih dekat dengan Allah yang selalu diingatkan lewat perantara ustadz dan ustadzah.

 

*Efa Ana Masruroh

Mahasiswa UNSIQ Jawa Tengah, Prodi Komunikasi Penyiaran Islam.

 

Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Angkat Potensi Desa Lewat Srawung Gunung

24 Juli 2022 - 21:22 WIB

Mengenal Kitab Pesantren: Kitab Lathaif At-Thaharah Karya Kiai Sholeh Darat

25 Desember 2021 - 06:54 WIB

Sekolah Tanpa Seragam

18 Desember 2021 - 05:47 WIB

Kiai Bramasari: Epistemologi dan Genealogi

21 November 2021 - 00:37 WIB

Bobot Bibit Matan Syarah

30 Oktober 2021 - 07:39 WIB

Ronggowarsito, Perkawinan Mistik Jawa-Islam, dan Kehidupan Sosial

11 September 2021 - 00:16 WIB

Trending di Talks